Kompetisi sepak bola Indonesia super liga jilid dua memang sudah berlangsung sejak bulan oktober silam, namun penampilan Persib dalam laga awal ini grafiknya sangat labil sekali. Dalam laga gelaran super liga ini persib harus memulai dengan melawat ke kandang tim Persela tepatnya di Lamongan, dalam laga ini persib secara mengejutkan dengan skor 1-1. Pertandingan berikutnya Persib pun harus melawat ke Sidoarjo untuk menghadapi tuan rumah Deltras, meskipun dalam laga ini Persib memberikan perlawan yang sengit Terhadap tim tuan rumah, Persib tak kuasa menahan gempuran anak-anak Sidoarjo dengan skor 2-1 .
Jelang laga kandang pertama yang akan dilakukan oleh tim kesayangan warga Bandung ini, Persib mempunyai secercah harapan dengan bergabungnya pemain timnas Singapura yaitu, Syhahril Bin Ishak gelandang serang nan energik. Terbukti dengan adanya suntikan tenaga baru asal Singapura ini, Persib mampu
memperoleh kemenangan laga kandang yang dilakukan di stadion Siliwangi yang digunakan tim Persib sebagai kandangnya dalam gelaran ISL.
Dalam hal ini grafik penampilan tim Persib cenderung labil, terbukti dengan hasil yang di peroleh Persib dalam awal kompetisi ini. tak ayal Persib mendapat sorotan dari berbagai kalangan pecinta sepak bola di Kota kembang ini dengan banyaknya kritikan-kritikan maupun masukan terhadap performa tim Persib ini. banyak yang berpendapat pelatih tim terlalu memaksakan para pemain intinya untuk bermain di setiap pertandingan, tak ayal stamina dan visi bermain pun menurun drastis karena yang terlalu memaksakan para pemain intinya tersebut. Ketika para pemain lapis ke dua nya di tampilkan, mereka seolah kehilangan tajinya akibat terlalu lama di endapkan di bangku cadangan dan sangat timpang sekali dengan kebutuhan tim yang memerlukan mereka di saat para pemain intinya mendapat larangan bermain akibat hukuman kartu maupun yang menepi akibat kelelahan atau cidera yang dapat mendera pemain kapan saja. Ketimpangan-ketimpangan ini lah yang sangat mencolok di dalam tubuh tim Persib.
Para staf pelatih mempunyai pandangan yang lain dalam menyikapi permasalahan ini, mereka tidak menitik beratkan pada rotasi pemain maupun yang hal teknis lainnya. Para staf pelatih justru lebih banyak yang beranggapan Tim persib selalu di curangi oleh keputusan-keputusan wasit yang selalu memihak tim lawan pada saat laga tandang maupun di kandang, dan juga jika laga tandang Persib selalu mendapat tekanan dari supporter tim lawan yang dalam mendukung selalu menggunakan umpatan yang sangat tidak terpuji, sehingga mental para pemain persib sangat down jika dalam istilah bahasa sunda ialah keok sa acan di pacok ( kalah sebelum bertanding ). Hal teknis lainnya yang sangat mempengaruhi sekali penampilan Persib di laga tandang ialah stadion, apalagi jika Persib harus melakukan lawatan ke daerah timur Indonesia, yaitu permukaan lapangan yang sangat tidak rata sekali sehingga membuat aliran bola tidak meluncur dengan mulus, apalagi dengan permainan Persib yang kita kenal dengan umpan-umpan pendek yang sangat menawan sangat berpengaruh sekali. kendala lain dari permukaan lapang yang tidak rata ialah para pemain yang rentan cidera, apalagi bagi para pemain yang mengandalkan kecepatan dan drible bola.
Solusi yang harus di dapat dari hasil grafik penampilan Persib ialah pelatih harus mau dan berani merotasi para pemainnya sekalipun Persib akan menghadapi lawan yang tangguh agar mental pertandingan dan stamina para pemain dapat terjaga dan tidak ada lagi ketimpangan antara pemain inti dan pemain pelapisnya.
Hal lain yang perlu di soroti para staf pelatih ialah di tiadakannya istilah anak emas dalam artian pemain yang selalu dimainkan pelatih meskipun penampilannya tidak berpengaruh pada penampilan tim. Justru dalam hal ini akan menjadi boomerang bagi tim, karena taktik yang digunakan dalam sebuah pertandingan akan tersendat dan mudah terbaca oleh lawan yang akan menghadapi Persib.
Hal-hal tersebut harus sesegera mungkin dibenahi oleh para staf pelatih agar tim Persib dapat mengarungi Indonesia super liga ini dengan hasil yang memuaskan. Bravo Persib,,
( T3/ CHANDRA RIZA ADITYA )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar